<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d11226496\x26blogName\x3dTetirah+...\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dSILVER\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://irfanmoe.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://irfanmoe.blogspot.com/\x26vt\x3d6101411460645826096', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
Tetirah ...

Adalah sebuah "laku" untuk beristirahat sejenak dari rutinitas. Di sini akan terendapkan segala penat dan kepayahan hidup. Situs ini dibangun bukan untuk siapapun, melainkan bagi kicauan burung-burung, semerbak bunga-bunga, bening telaga, dan hijaunya rerumputan. 

Thursday, March 10, 2005

2:50 PM - Batu

Pagi ini seperti biasanya, begitu perut terasa mules(kebelet), segera saya ambil handuk, tas berisi perangkat mandi, dan bergegas ke kamar mandi. Ritual ini sayalakukan hampir setiap hari. Untunglah pagi ini antrinyagak lama. Hanya 10 menit saya antri, Waskito S'01, KahimSipil, akhirnya keluar dari kamar mandi dengan tersenyum lega. Tidak perlu saya artikan senyum lega itu, yang jelas saya juga ikutan lega tidak perlu terlalu lama menahan"derita" mulas itu.

Sambil "nggremeng" lagu peterpan, aku siramkan segayung air ke badanku. Saat itulah di pojok kamar mandi kulihat benda itu. Hitam, kecil, gepeng, basah lagi. Batu rek!Besarnya kira2 sekepalan tangan anak SMP.


Yang membuat aku heran adalah, kok bisa ada batu di kamar mandi? Kalau bungkus sabun/sampo, puntung rokok mah udah biasa, banyak lagi. Tapi sekarang sampah2 itu cukup bersih, ya cuman batu itu yang mengonggok seenaknya di pojok. Sopo sing iseng iki! Nalar saya kemudian berpikir cepat. Analisa logika mengatakan, "Belum tentu perbuatan iseng, bisa jadi memang disengaja". Trus kalo sengaja buat apa? Terdorong penasaran, saya amati dari dekat, ternyata permukaan batu itu cukup halus. Seperti batu yg sering kita liat di sungai2, yang telah lama terkikis air. Tidak hanya itu, sepersekian detik kemudian alam pemikiran saya dibawa kepada ingatan akan benda seperti ini. Saya seperti DeJaVu! Kayaknya pernah nemuin yg kayak gini deh.

Loading...... prosesor lemot di kepala ini saya paksa mengingat2 hal ini. Batu halus, kamarmandi.........tuing-tuing, teong-teong.....loading .....Horeeeee... !! Ketemuuu !! Tentu saja batu ini buatnggosok badan !!

Gambaran itu semakin jelas. Terbayang di benak saya ketika itu saya masih kelas 3 SD. Kami rame2 mandi dengan temen2di nDeso, menggunakan batu gosok. Jadi selain sabun mandi, kita biasa menggosok badan dengan bantuan batu. Hasilnya, kotoran2, daki2 yg cukup bandel menempel di kulit, segera amblas. Hanya saja, ada resikonya. Kalo terlalu keras menggosok, kulit bisa terasa panas. Lebih lanjut, bisa iritasi kulit. Makanya perlu hati-hati.

Benda yang seringkali luput dari perhatian itu ternyata cukup berguna bagi manusia. Kalo kita lebih jeli lagi, ternyata fungsi batu menjadi sangatlah banyak. Bahkan, manusia jaman batu menggunakan hampir 100% peralatannya dari batu. Sisa2 peradaban batu ini masih dapat kita jumpai sampai sekarang. Cowek, uleg2, lumpang, adalah beberapa contoh peradaban batu yang masih ngendon di dapur orang2 jaman PDA ini.

Di dunia konstruksi, berapa banyak jembatan, gedung2, pondasi2 yang memakai batu. Setiap gedung yg dibangun dengan beton, pasti menggunakan batu. Itu jelas, karena salah satu komponen beton adalah batu pecah. Percaya gak, batu bahkan bisa dibuat obat nyamuk. Gak percaya? Coba ambil satu batu, bentuknya terserah, ukurannya gak usah terlalu besar, mungkin sebesar mouse saja cukup. Jika ada nyamuk menggigit badan, timpuk aja pake batu, manjur kan?

Begitu hebatnya batu ini, hingga salah satu kota tetangga Malang mengabadikan nama benda ini menjadi nama sebuah kota. Ya, kota Batu. Entah dari mana asal mulanya, tiba2 warga kota apel ini memakai nama "Batu" utk menamai kotanya. Apa hubungane apel sama batu yo? Embuh.. :)

Batu juga akrab dengan peralatan elektronik. Kedekatan hubungannya bahkan bisa digambarkan seperti sepasang kekasih yang berjanji sehidup semati. Tanpa batu (baterei), peralatan elektronik seperti radio, HP, Walkman gak bisa hidup. Begitu juga sebaliknya, tanpa peralatan elektronik, batu (baterei) tidak mau hidup di dunia fana ini... hiks.

Batu bahkan bisa digunakan untuk menggambarkan karakter seseorang. Apabila ada seorang yang teguh pendirian, dan tidak pernah mau menerima pendapat orang, dia layak menyandang gelar kehormatan, "Sang Kepala Batu". Tidak banyak orang yang berhak dan mampu "memasang batu pada kepalanya" seperti itu. Telinga, mata, & hidung berubah menjadi batu. Makanya jangan heran apabila di Indonesia ini hanya ada satu orang yang berhak. SBY.. ups.. hehehe. Bagaimana tidak, DPR sudah gak setuju, rakyat + mahasiswa udah demo sampe bibir ndoweh, tapi BBM tetep aja naik.Angkot di malang sekarang jadi Rp 1500 jes! Bis malang-Sbr Pucung dulu Rp 3000 sekarang Rp 3500!! Belum lagi harga2 laennya.. Oooo... Dasar kepala batuuu.... !!!


Irfan Al Akbar


Post a Comment

©  irfan 2005