<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d11226496\x26blogName\x3dTetirah+...\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dSILVER\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://irfanmoe.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://irfanmoe.blogspot.com/\x26vt\x3d6101411460645826096', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
Tetirah ...

Adalah sebuah "laku" untuk beristirahat sejenak dari rutinitas. Di sini akan terendapkan segala penat dan kepayahan hidup. Situs ini dibangun bukan untuk siapapun, melainkan bagi kicauan burung-burung, semerbak bunga-bunga, bening telaga, dan hijaunya rerumputan. 

Thursday, October 27, 2005

7:19 AM - Ramadhan, Sarung, Jas Almamater, dan Rasa Kemeruh

Ramadhan telah datang. Tetap saja bulan suci ini saya rasakan selalu berbeda dengan bulan-bulan Ramadhan sebelumnya. Bukan saja karena kali ini tak lagi terdengar gelegar mercon di sana-sini, ataupun semakin banyaknya penjual tajil dadakan di sepanjang jalan Soekarno-Hatta, ataupun maraknya sinetron-sinetron mistis yang dicap religius di TV, akan tetapi lebih ke arah rasa di dalam. Bagi saya, tiap kali bertemu muka dengan Ramadhan, sepertinya selalu memunculkan rasa baru di dalam hati. Tiap tahun rasa itu berbeda-beda. Untunglah, rasa yang beraneka itu tetap merupakan rasa yang positif, dalam arti masih dalam kerangka suasana dan aura spiritual yang suci dan kudus.


********

Banyak peristiwa berbeda yang selalu saya jumpai ketika Ramadhan. Masih jelas tergambar dalam benak saya, ketika dengan teman-teman kami rame-rame menginap di sekretariat HMS (Himpunan Mahasiswa Sipil). Ketika itu baju yang saya kenakan basah kuyup kehujanan. Nyari baju yang kering di loker dan gantungan baju HMS, bagaikan mencari jarum di tumpukan jerami di tengah malam gelap gulita, tanpa lampu listrik lagi! Nihil! Yang kutemukan hanyalah seonggok jas almamater dan selembar sarung. Sialan... eh.. nggak ding, lumayanlah... Daripada mati kedinginan tidur dengan baju basah. Singkat kata, malam itu saya tidur dengan hanya mengenakan sarung dan jas almamater doang. Jujur saja, bahkan saat itu saya tidak memakai "jeroan".. wehehehe... maklumlah... basah sie....

Malam berlanjut, sampai saatnya sahur tiba. Seingatku saat itu sudah termasuk 10 hari terakhir Ramadhan. Ini berarti warung-warung di sekitar kampus sudah mulai banyak yang tutup, yaahh.. akibat banyaknya mahasiswa yang mulai mudik ke negerinya masing-masing. Kemudian salah satu dari kami*) mengusulkan nyari sahur di dekat jembatan Soekarno-Hatta. Dia meyakinkan kami bahwa warung tersebut. pasti buka. Okey! Berangkatlah kita bersembilan ke sana. Dan hasilnya bisa ditebak. Warungnya tutup. Dengan cengengesan, guide kami yang lucu tapi KEMERUH ini minta maap,"Sory rek.. tadi sore kayaknya buka lho". Oooo... dasar!

Sungguh luar biasa anak ini, walopun di"jundu" kepalanya oleh kami bertiga, sedetik kemudian dia bisa kembali menguasai keadaan, seraya bilang,"Hmm.. tenang rek, ndik sebelah kono paling sik buka", ujarnya seraya nunjuk ke arah barat (Arah ke Sinbraw). Walopun menggerutu, terpaksa kami ikuti sarannya sekali lagi. Saat itu aku jadi mikir,"Wealah...udah hampir imsak gini masih keluyuran di jalanan. Mana aku sekarang cuman pake sarung sama jas almamater doang... Gimana kalo di jalan ketemu sama cewek-cewek yang sama-sama nyari sahur, khan malu... nasib-nasib..."

Warung yang kedua semakin mendekat. Mungkin merasa bertanggung jawab, dia berinisiatif bergegas ke depan duluan, menengok apakah warung tersebut buka atau tidak. Kami yang ditinggal di belakangnya melihatnya mendekati warung tersebut. Ketika dia menoleh ke arah kami, kulihat senyumnya mengembang aneh. Perasaanku gak enak. Kemudian dia mendekat ke arah kami. Sambil tangannya melindungi kepala, dia bilang,"Hehehe... warunge tutup...". Setelah itu dia berlari dikejar dua orang temanku. Tentu saja aku juga ingin mengejarnya dan ikut men"jundu" kepalanya, seandainya saat itu aku sedang tidak pake sarung...

Penderitaan berlanjut dengan warung-warung berikutnya yang tetep aja tutup. Tinggal satu-satunya alternatif yang tersisa, di kampung dekat unitas. Ini merupakan harapan terakhir, karena waktu imsak tinggal sedikit lagi. Bahkan seingatku, ketika kami berjalan di depan unitas, gema imsak sudah berkumandang. Huekks....

Ayo dong... nutut... nutut... begitu doa kami dalam hati. Rupanya doa-doa kami terkabul. Di sana kami menemukan warung satu-satunya yang masih buka di waktu itu. Segera kami antri. Apapun makanan yg ada, sikat aja, pokoknya masih nutut ngisi perut kami yang memang mulai "ndangdhutan". Secepat kilat kita habiskan sajian yang ada. Alhamdulillah begitu selesai menuntaskan, kumandang adzan subuh menggema dari Masjid raden Patah. Hufff.... gara-gara adanya tokoh kemeruh ini kita semua nyaris puasa seharian kelaparan tanpa sahurr.....


********

Banyak kenangan yang saya lewati bersama bulan Ramadhan dan sahabat-sahabat di kampus. Ada yang lucu, ada yang menjengkelkan, ada yang menyenangkan, ada yang mengharukan. Semua hal itu menjadi catatan tersendiri dalam perjalanan hidup saya. Semoga segala kebaikan Ramadhan selalu menyertai langkah kita semua, di sepanjang bulan-bulan berikutnya, di sepanjang tahun-tahun mendatang, di dunia ini, maupun di hari nanti.

Malang, 14 Ramadhan 1426H


NOTE :
Tulisan ini dibuat berdasarkan kejadian nyata ketika kami menjadi pengurus Himpunan Mahasiswa Sipil Unibraw. Tokoh-tokoh utama : Irfan, Puput, Acang, Oie', Yudi, Sis, Tamrin, Inan + Najib S'97. Sopo maneh yo?.. Sory udah banyak yang lupa detilnya... moga2 gak salah ingatanku...
*) Tokoh yang kemeruh ini adalah Yudi S'96 .. moga2 gak salah ingat!

©  irfan 2005