<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d11226496\x26blogName\x3dTetirah+...\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dSILVER\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://irfanmoe.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://irfanmoe.blogspot.com/\x26vt\x3d6101411460645826096', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
Tetirah ...

Adalah sebuah "laku" untuk beristirahat sejenak dari rutinitas. Di sini akan terendapkan segala penat dan kepayahan hidup. Situs ini dibangun bukan untuk siapapun, melainkan bagi kicauan burung-burung, semerbak bunga-bunga, bening telaga, dan hijaunya rerumputan. 

Thursday, August 25, 2005

9:30 PM - Kromengan

Hari Minggu (21/08/05) lalu, berdua dengan mas Acang aku
berkunjung ke rumah salah satu sahabat kita, Bpk. Moch.
Arifin Khoiruddin. Pada awalnya hari itu kami berencana
akan menonton konser Kyai Kanjeng & Emha Ainun Nadjib di
stadion Sumberpucung. Berhubung acaranya baru dimulai
malam hari (sekitar jam 19.00 WIB), sorenya sekalian kami
putuskan untuk bertandang ke rumah mas Arifin yang
kabarnya sekarang tinggal di Sumberpucung. Ternyata rumah
kediaman beliau tidak tepat di Kota Sumberpucungnya
(makane aku kok gak ngerti rekk... Nek Sumberpucung dan
sekitarnya aja aku sedikit banyak pasti ngertilah..), akan
tetapi di Kota Kromengan, sebuah kota kecamatan kecil di
lereng Gunung Kawi. Dahulu Kromengan memang masih sebuah
Desa yang di bawah Kecamatan Sumberpucung. Namun beberapa
tahun yang lalu, desa ini "memberontak", memisahkan diri
dari Sumberpucung, mandiri sebagai sebuah kecamatan
Kromengan. Yaahh.. kira2 mirip GAM-lah.

Setelah roda dua kami mblusak-mblusuk naik turun lembah,
lewati persawahan tembakau dan perbukitan, sampailah kami
di rumah kediaman beliau. Dari ruas jalan propinsi arah
Malang-Blitar, masuknya kira2 berjarak 20-an kilometer
(bener tah Cang?). Pokoke, cukup mbulet-lah mencari
rumahnya. Disambut dengan senyumannya yg khas, dan segelas
teh manis dari istrinya yang cantik (itu tuh.. yang dulu
ikutan waktu beliau kompre...), kami ngobrol ngalor ngidul
mengenai apa aja. Dari cerita2 tentang jaman sekolah.. eh
kuliah, hingga kabar-kabari temen2 semuanya. Tidak lupa
kabar Mbak Sri (Recording) juga dia tanyakan... heran
aku... masih dendam mungkin dia sama mbak Sri. Ataukah
justru sebaliknya? Merindukannya? Who knows?

Sekarang ini beliau bertugas sebagai PNS Kabupaten Malang.
Kantornya di Kepanjen. Lebih tepatnya di stadion
Kanjuruhan, salah satu stadion bertaraf internasional yang
dimiliki Jawa Timur. Ketika aku dengan Antonov PKN di
Jembatan Metro II deket2 situ, stadion ini masih dalam
fase pembangunan. Nampaknya sekarang stadion ini sudah
beroperasi. Seringkali beliau menyaksikan stadion itu
dipakai bertanding oleh tim2 papan atas liga sepakbola
nasional. Di Kepanjen ini, beliau tiap hari pulang pergi
dari Kromengan. Menurutku sie ya lumayan jauh, sekitar 30
km-an. Akan tetapi sepertinya hal ini bisa dilakoninya
dengan ikhlas dan enjoy. Dengar apa kata calon ayah ini
(Istrinya sudah hamil 4 bulan lho...), "Aku mbiyen iku gak
seneng bal-balan, lhakok saiki malah meh saben dino ndelok
bal-balan? Sing mbiyen golek kerjo nglamar teko ndi-ndi
sing adoh-adoh njobone Malang, lhakok malah ditempatno
ndik Malang? Urip iku pancene gak iso ditentokne.. Kabeh
wis ono sing ngatur", ujarnya berfilsafat. Menurutnya,
terkadang hidup itu menghasilkan hal-hal yang tak
diduga-duga. Tidak jarang, suatu saat nanti kita akan
dihadapkan pada sesuatu yang sangat bertolak belakang
dengan yang kita terima sekarang ini. Dan ketika itu
terjadi, kita memang harus siap. Karena, mungkin saja hal
itulah sebenarnya yang terbaik bagi kita. Bukankah Tuhan
yang maha mengetahui apa-apa yang tidak diketahui oleh
manusia?

Saat kalimat itu diucapkannya, kami berada di beranda
samping rumahnya. Sejurus kemudian kulihat langit sore
semakin merona. Dan ketika langit makin gelap, kami
berpikir sudah saatnya kami pamitan. Emha & Kyai
Kanjengnya memang sudah menunggu kedatangan kami. Sesudah
menyempatkan diri sholat maghrib di rumahnya, kamipun
mohon diri. Tatkala melambaikan tangan kepada mereka, ada
sesuatu yang tersisa yang membuatku untuk ingin kembali
kesana. Ya.. suatu saat aku harus kesana, karena sesuatu
yang hanya Aku dan Acang yang mengetahuinya ...

Kromengan, 21 Agustus 2005


Post a Comment

©  irfan 2005