<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d11226496\x26blogName\x3dTetirah+...\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dSILVER\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://irfanmoe.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://irfanmoe.blogspot.com/\x26vt\x3d6101411460645826096', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
Tetirah ...

Adalah sebuah "laku" untuk beristirahat sejenak dari rutinitas. Di sini akan terendapkan segala penat dan kepayahan hidup. Situs ini dibangun bukan untuk siapapun, melainkan bagi kicauan burung-burung, semerbak bunga-bunga, bening telaga, dan hijaunya rerumputan. 

Saturday, May 28, 2005

9:37 AM - Jangan Ajak Aku ke Matos

Dahulu, ketika lahan itu masih menjadi tanah kosong, aku sering lewat jalan di depan SMU8 di samping tanah tsb. Rumput alang-alangnya begitu tinggi, kira-kira setinggi orang berdiri. Semak belukar begitu tebalnya, menambah suasana sangar tanah tsb. Setiap hari sepi, tak pernah sekalipun kulihat anak-anak bermain di sana. Mestinya tanah kosong seluas itu paling enak buat main layang-layang atau main bola. Tinggal membabat rumput dan belukar yang ada, jadilah lapangan yang luas. Nyatanya, anak-anak kampung sekitar situ gak ada yang berani menjadikannya lapangan. Takut kali ya? Tepat di tengah, berdiri reruntuhan bangunan Akademi Pertanian, kampus yang sekarang tinggal namanya saja. Sosok sisa-sisa bangunan yang tersamarkan oleh rimbun belukar mirip dengan gambaran rumah hantu dalam film horor. Hii.. syereemmm...

"Tanah sengketa". Istilah itu muncul belakangan, setelah diketahui adanya permasalahan tentang siapa pemilik lahan tersebut. Ada yang bilang tanah itu milik kampus UM, namun pihak PEMKOT mengklaim tanah itu milik pemerintah. Mana yang bener? Entahlah. Yang jelas bukan punyaku kok.. Kalo punyaku, udah dari dulu bakalan takjual. Mana sudi aku punya tanah angker kayak gitu. Banyak setannya!

Setan-setan tanah sengketa itu pada awalnya baik-baik saja kok. Mereka sudah hidup dengan damai di sana selama puluhan tahun. Tidak pernah terdengar kabar dari warga Penanggungan, kampung sekitar, tentang adanya anak kesurupan, atau orang yang dihantui penampakan setan-setan tanah tsb. Bisa jadi setan-setan sungkan sama arwah para pahlawan penghuni TMP di sebelahnya. Penduduk sekitarpun juga cukup menghargai keberadaan "penghuni" tanah sengketa itu. Yaah.. intinya sudah terjalin toleransi kehidupan antar mereka.

Akan tetapi, pada suatu hari kedamaian mereka terusik. Berbondong-bondong manusia tiba-tiba berdatangan ke sana. Membawa palu, sekop, dan alat-alat berat mereka membersihkan belukar. "Istana" hantu di tengah lapangan diratakan dengan sekali gebrakan. Tentu saja hal ini membuat "para penghuni" murka. Tidak heran apabila kemudian para setan melampiaskan kemarahan dengan merasuki sebagian besar orang-orang yang ada di sana. Mereka merasuki siapa saja. Tidak peduli orang yang merubuhkan istananya, orang-orang yang berdemo menuntut penghentian Matospun juga dirasukinya.

Coba anda lihat bagaimana para demonstran itu memekik, berteriak, membakar ban dan saling mendorong. Massa yang Pro Matos (FPMKM=Forum Peduli Masyarakat Kota Malang), beradu dengan massa mahasiswa yang kontra Matos (KMAM=Koalisi Masyarakat Anti Matos). Wajah-wajah mereka beringas. Menyeringai, dan berkerut-kerut. Mereka semua tidak sadar bahwa semuanya telah kerasukan!!

Karena itu teman-temanku, saranku, janganlah kalian pergi ke pembukaan hipermarket itu tanggal 26 Mei besok. Sesungguhnya di sana nanti masih banyak setan-setan yang akan merasukimu. Mereka tidak segan-segan akan menyusup ke dalam pikiranmu, membuatmu berpikir bahwa tidak apa-apa Matos didirikan di kawasan pendidikan. Tidak akan ada kemacetan, kerawanan, atau hal-hal yang dikuatirkan kalangan akademisi. Justru pembangunan itu dapat menyerap tenaga kerja, seperti yang didengungkan FPMKM. Melalui aliran darahmu mereka akan membisikkan kenyamanan dengan fasilitas2 yang ada. Tangga berjalan di luar ruang, bioskop 21 yang mewah, dan gerai barang2 sehari-hari yang menawan.

Dan apabila kalian tetap memaksa ingin pergi, janganlah kalian mengajak aku kesana. Aku tidak akan melarangmu ke sana, karena semua hal tentang setan-setan itu sudah aku ceritakan kepadamu.

Sekali lagi aku tegaskan, janganlah ajak aku ke sana, karena sebenarnya aku akan ke sana sendiri saja... hehehe... nanti malam.

Rupanya setan memang telah merasuki kita semua..


Malang, 25 Mei 2005


Post a Comment

©  irfan 2005